Kamis, 05 November 2015
Kamis, 02 April 2015
Jumat, 02 Januari 2015
2014
December 9 at 2:35pm ·
Alam tak seramah dahulu, menyapa dgn mentari pagi yg hangat.
Membuai dengan angin yg lembut.
Merengkuh dalam senja yang sejuk
December 6 at 5:08pm ·
kabut tak pernah tergesa... ia tau bgmn harus mengelabui mata.
hujan tak pernah ragu... ia tau ritme seperti apa yg hrs ia mainkan.
November 30 at 9:24am ·
Apa yang terlihat tak selamanya yang benar adanya. Berhati - hati lah ketika kita berbicara dengan sesama. Pastikan lisan kita tidak akan menyinggung atau menyakiti hatinya. Karena hati kita tak sama...
November 19 at 8:21pm ·
Aku rindu alunan nada... *disepanjang perjalanan mendaki ... bergurau bersama ... //angin yang menyapa diantara dahan-dahan rindang nan hijau
November 13 at 11:36pm ·
Aku rindu ... *secangkir teh penghangat senja
Buku dan pena pelukis cerita ...
Angin dan kesejukan penentram rasa
Dan melodi penuh harmoni untuk jiwa
November 8 ·
Semalam bahkan bulan pun tak luput dari kabut... *dan pagi ini masih tersisa mendung yang bergelayut
October 18 ·
*saat hanya kau turuti ragu, tak kan sang waktu mendekat dan memelukmu.
Tak kan pula dia menjawab tanyamu.
October 11 ·
poto propil saya kelewat 'narsis' bagai anak mudakah?
kok ada yng memanggil saya De'?
xixixiix.... memang kata PP saya, saya ini umur berapa?
— feeling puzzled.
September 24 ·
Tadi jemput Bu Lubena di Al Irsyad... *eehh ketemu pemuda ganteng. Alhamdulilah. #rejeki
— with Resti Suryani and 9 others.
September 16 ·
23° Celcius ... sdh cukup menyiksaku.
Apalagi kalau hatinya yg beku?
#eeeaaaa
August 7 ·
usahakan saja apa yg mampu kau kerjakan...*bahkan jika hasilnya adalah kegagalan, Tuhan akan memberikan masa utkmu melakukan perbaikan
June 11 · Semarang ·
Entah lah anak-anakku... Ibu sungguh tak tahu. Apa sebenarnya yang engkau cari di tempat itu... *tak kan menyesalkah engkau tatkala kalian hanya mampu menghasilkan nada sumbang tak berharmoni?
Tak inginkah kalian, melantun melodi indah?
June 8 ·
Akhirnya bisa kembali berkejaran dengan senja yang jingga... *mencari matahari yang kehilangan pendarannya, menyusup di antara rumput yang tengah bercanda riuh dengan bising angin
May 28 · Semarang ·
'makalah kelompok perspektif lengkap ppt, RPP IPA individu, RPP IPA kelompok, translate-an jurnal pendidikan 36 halaman... #dipikir sesuk. sekarang memuaskan hati dengan bernyanyi ditengah angin dan tanah lapang [sayang... tak ada bulan *!*]
May 20 · Sampangan ·
*kau tau?... mencari musuh itu memang lebih mudah. Maka tantanglah dirimu utk yg tak mudah~temukanlah seorang sahabat
—
listening to andai kupunya sahabat with Mega Nuraningsih and 12 others.May 11 ·
matahari jingga dan langit kala senja ... *sungguh tak ada yang lebih menggoda.
seharusnya aku ada di tepian tebing sana ... dan bisa kau pandangi aku damai bersama siluetku dan secangkir teh penghangat kalbu
March 5 ·
*Tuhan akan selalu mengabulkan harapan. semua tergantung pd keikhlasan kita utk melakukan usaha agar harapan kita terijabah.
March 4 ·
*meski cahaya kadang samar dan berpendar... tapi percayalah. saat kau berusaha tanpa putus asa... pendaran itu akan berkumpul mjd titik cahaya... dan semakin terang ... bertambah terang.
March 3 ·
*ketika kau telah bermetamorfosis menjadi kupu-kupu nanti, percayalah akan banyak yang mengagumi dan ingin memilikimu ... ==>mereka tdk akan peduli (lagi) dgn fase buruk rupamu sebagai ulat dan kepompong dulu
January 1 ·
*Mata Najwa: Abraham Samad, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Joko Widodo dan Jusuf Kala... #penebar insprirasi.
sudah idealkah menurut anda?
Hoshi
Hoshi masih duduk di bangku taman yang sama sore itu. Di bawah bentangan langit musim dingin yang menghamburkan butiran-butiran lembut salju. Meski memang tak setebal beberapa hari lalu, tapi akan cukup menambah kebekuan di wajah dan pandangannya.
Iya, kali ini Hoshi tak ingin beranjak dari bangku itu. Dia ingin tetap di sana, menunggu matahari datang menawarkan kehangatan nyata yang akan mampu mencairkan gugusan es di dalam palung sempit di dasar hatinya.
Dia telah bertemu nyala api di perapian, yang cukup menghangatkan, tentunya sebelum api memilih terbang bersama angin musim dingin yang lalu. Hoshi berusaha mengejarnya berharap api mau tetap tinggal di sisinya. Dan ketika sampai di bangku taman itu, Hoshi berhenti. menyadari bahwa api telah pergi dan tak kan kembali.
Karena itulah Hoshi tak beranjak dari bangku taman itu. Berharap api akan datang membawa kehangatan yang lebih dari sebelumnya. Lagi dan lagi, Hoshi hanya menemukan dirinya berjalan dan berlari di jalan setapak yang sama. Dingin tak terperi.
Waktu berlalu, musim berganti. Ketika salju pertama meleleh oleh matahari, Hoshi melihat indahnya sakura menemukan kembali cerianya. Bermekaran bunga-bunga mungil merah jambu. Di sertai tiupan malas sang angin yang hanya ingin menggoda sakura.
Hoshi takjub. Hangat tak harus diciptakan dengan mereka menyengat. Bahkan kehangatan kalbunya tak hadir karena nyala api, tak pula karena matahari pertama di musim semi. Tapi rasa hangat itu menyusup dalam pori. Mengendap di sana, diantara serpihan jiwa.
Karena itulah Hoshi ingin tetap di bangku taman itu. Tempat dimana dia mempelajari banyak hal tentang alam. Bahwa kehangatan bisa datang dr kelopak kecil sakuran. Bahwa kehangatan tak harus dihasilkan oleh matahari yang menyengat.
Iya, kali ini Hoshi tak ingin beranjak dari bangku itu. Dia ingin tetap di sana, menunggu matahari datang menawarkan kehangatan nyata yang akan mampu mencairkan gugusan es di dalam palung sempit di dasar hatinya.
Dia telah bertemu nyala api di perapian, yang cukup menghangatkan, tentunya sebelum api memilih terbang bersama angin musim dingin yang lalu. Hoshi berusaha mengejarnya berharap api mau tetap tinggal di sisinya. Dan ketika sampai di bangku taman itu, Hoshi berhenti. menyadari bahwa api telah pergi dan tak kan kembali.
Karena itulah Hoshi tak beranjak dari bangku taman itu. Berharap api akan datang membawa kehangatan yang lebih dari sebelumnya. Lagi dan lagi, Hoshi hanya menemukan dirinya berjalan dan berlari di jalan setapak yang sama. Dingin tak terperi.
Waktu berlalu, musim berganti. Ketika salju pertama meleleh oleh matahari, Hoshi melihat indahnya sakura menemukan kembali cerianya. Bermekaran bunga-bunga mungil merah jambu. Di sertai tiupan malas sang angin yang hanya ingin menggoda sakura.
Hoshi takjub. Hangat tak harus diciptakan dengan mereka menyengat. Bahkan kehangatan kalbunya tak hadir karena nyala api, tak pula karena matahari pertama di musim semi. Tapi rasa hangat itu menyusup dalam pori. Mengendap di sana, diantara serpihan jiwa.
Karena itulah Hoshi ingin tetap di bangku taman itu. Tempat dimana dia mempelajari banyak hal tentang alam. Bahwa kehangatan bisa datang dr kelopak kecil sakuran. Bahwa kehangatan tak harus dihasilkan oleh matahari yang menyengat.
Langganan:
Komentar (Atom)